Penyakit scabies atau kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh kutu busuk yang bernama Sarcoptes scabies. Saya katakan kutu busuk karena pengalaman pahit penulis setelah terkena infeksi sikutu ini.
Scabies ini biasanya menginfeksi seorang yang tinggal secara berkerumun dan tidak menjaga kebersihan, seperti di asrama atau pondok pesantren. Pada awalnya saya bingung mengapa saya terkena penyakit model seperti ini, setelah saya ingat-ingat ada beberapa penyebab yang mungkin menjadi faktor masuknya kutu busuk ini kedalam kulit penulis.
Pada bulan juli 2022 saya mulai merasakan gatal-gatal didaerah selangkangan, dan saya pikir itu hanya gatal gatal biasa yang nantinya akan hilang sendirinya. Namun, tiap minggunya gatal-gatal makin bertambah dengan munculnya ruam-ruam kecil berwarna kemerahan segar. Semakin digaruk semakin bertambah gatal. Setelah 3 minggu bertahan dengan tidak ke dokter dengan pemikiran eman-eman duek e ( sayang uangnya ) maka saya berobat disalah satu dokter senior diSurabaya dan divonis dermatitis kontak, yaitu alergi karena memakai celana ketat atau alergi dengan zat pada celana / yang bersentuhan dengan kulit. Berikut adalah tarif / ongkos yang dikeluarkan: biaya konsultasi Rp. 250.000 dan resep obat yang dibeli diapotek habis sekitar Rp. 320.000.
Obat yang diresepkan adalah seperti berikut fexoven 120 od, pil racikan dan salep racikan. Setelah dipakai selama 1 minggu lebih secara ajaib dan melegakan gatal-gatal hilang dan ruam-ruam dari yang kecil bahkan yang sudah hitam dapat mulus kembali. Oh, kayaknya obatnya cocok nih, kata penulis dalam hati. Namun, setelah 2 minggu keluhan gatal-gatal dan munculnya ruam benjolan ditempat yang sama mulai terjadi kembali. Rasa gatalpun mulai muncul pada waktu malam hari dan yang paling guatalll adalah didaerah kulit zakar, masya allah ya tuhan mengapa engkau memberi cobaan seperti ini ... (meniru gaya baim kecil disinetron). Pada waktu itu, saya masih bersikukuh bahwa ini karena alergi yang kambuh sehingga saya mulai dari bahan celana dan baju dengan memakai celana yang gombyor dan baju berbahan katun yang dingin. Selain itu, makanan pun saya sortir dengan tidak makan udang / seafood, telur, bahkan saya hanya makan sayur bayam dan buah-buahan. Hasilnya ? tetap saja gatal-gatal bahkan makin merajarela dan menyebar ke perut, paha, ketiak, bokong, uhhh makin maknyos gatalnya deh teman-teman. Itu berlangsung sampai minggu ke 4 agustus 2022 dan pada akhirnya saya tidak kuat tersiksa lahir dan batin ( ga bisa tidur nahan gatal ) memutuskan untuk ke dokter diProbolinggo yang bernama Dr. sylvia ( bisa digoogle ) saya pilih karena rating tinggi dari google review.
Hasil dari pemeriksaan dari dokter yang kedua ini saya divonis terkena scabies atau kudis, tentu saja saya sangat terkejut. Kok bisa?? darimana saya kena? dokternya pun tanya kok bisa kenak pak?. Setelah pikir-pikir mungkin saya terkena dari faktor berikut ini:
Oleh dokter saya diberikan 2 obat, 1 salep dan 1 obat minum berupa pil racikan. Salep diberikan dengan porsi besar untuk satu keluarga yang tinggal bersama supaya tidak terjadi infeksi berulang. Pemakaian salepnya dipakai satu kali untuk untuk seluruh keluarga, dan jika masih ada gejala gatal-gatal dan munculnya ruam kemerahan maka diulang untuk 1 minggu berikutnya. Sedangkan pil minum dipakai untuk meringankan gatal yang mungkin cara kerjanya seperti obat anti alergi cetrizine yang bikin ngantuk dan diminum 2x sehari sehabis makan. Total biaya yang saya keluarkan adalah konsultasi dokter rp. 50.000 dan obat rp 210.000 = Rp. 260.000. Lebih murah jauh daripada dokter Surabaya yang saya kunjungi sebelumnya dan salah diagnosa ... hehehe. Lalu kenapa kok obatnya manjur pertama kali, kemungkinan obat yang diresepkan dr. surabaya adalah mengobati gejala yang ditimbulkan tetapi tidak membunuh kutu yang ada didalam kulit beserta telurnya sehingga selang beberapa hari muncul kembali. Sayangnya resep dokter yang diProbolinggo ini tidak boleh dicopy resepkan dan harus ditebus diapotek sebelah tempat prakter dokter tersebut.
Pada 1 minggu pertama pemakaian salep dan minum obat pil yang diresepkan oleh dokter kedua ini memiliki hasil sebagai berikut:
Salep k-24 obat murah scabies atau kudis
Kondisi kulit perut bekas scabies setelah penggunaan salep 1 minggu
Tulisan diatas merupakan pengalaman pribadi penulis dalam menghadapi kutu busuk scabies yang sangat susah sembuh, total sudah 2 bulan penulis menderita lahir dan batin. Total biaya berobat 1 juta lebih ( salah diagnosa dokter juga.. hiks hiks ). Oleh karena itu, ini beberapa tips dan kesimpulan yang dapat diberikan oleh penulis kepada pembaca bila mengalami hal yang sama dengan penulis:
1. Jagalah kebersihan kalau belum kena penyakit gatal-gatal terutama kudis ini. Ganti celana dalam 2x sehari, handuk kalau bisa dicuci sekali pakai ( jangan digantung terus dikamar mandi), olah raga jangan dilantai kalau bisa pakai alas olahraga dengan disemprot alkohol atau rutin dibersihkan.
2. Segera ke dokter bila dirasa gatal-gatalnya ga wajar (bukan gatal luka kering atau keringat buntut).
3. jika sudah kedokter tetapi masih muncul gatal-gatal maka segera cari dokter lain untuk opsi yang lebih (jangan eman-eman duit)
4. Jika memang sudah divonis terkena scabies segera obati anggota keluargamu satu rumah, minimal yang tinggal sekamar. Lalu segera cuci perlengkapan rumah seperti handuk, seprei korden, bantal, guling, dll dengan air panas dan jemur diterik matahari.
5. Gejala khas dari scabies adalah gatal yang sangat hebat dimalam hari dan ruam-ruam gatal merah yang menyebar terutama dilipatan tubuh seperti ketiak, lipatan bokong anus, kemaluan, dan menyebar keseluruh tubuh. Mengapa malam hari? karena kutu scabies bergerak dan beroperasi pada malam hari (hewan nocturnal) membuat terowongan dibawah kulit dan menyebabkan rasa gatal yang sangat hebat seperti mimpi buruk.
6. Jika sudah disalep sekitar 2 minggu dan mulai kering pasti masih ada rasa gatal itu mungkin karena luka yang mengering jadi gunakan lotion Caladine pada pagi hari dan siang hari, lumayan membantu mengatasi gatal. Biar mantap gunakan salep scabimite / permethin 5 dua kali 1 minggu sekali sampai minggu 4 (minggu 1 dan minggu 2 gunakan salep dari dokter).
Demikian pengalaman pribadi penulis yang menderita kudis selama 2 bulan lebih semoga dapat membantu teman-teman yang mungkin memiliki gejala yang mirip, namun alangkah baiknya teman-teman mengikuti petunjuk dokter sesuai dengan kondisi dan keadaan penyakit teman-teman. Jika ada yang mau share dapat menulis dikolom komentar dibawah ( harus punya akun facebook), sekian dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.
Bagi anda pemilik usaha yang ingin menerapkan sistem komputer untuk kontrol stok, rekap laporan otomatis, laba-rugi otomatis, sistem kasir,dan barcode qrcode. Dapat mencoba aplikasi partheon stok.. GRATIS 100%. Installnya mudah cukup KLIK/TAP link gambar dibawah ini: